Lokasi Program Toba

Kesempatan Berinvestasi

Peningkatan kualitas destinasi wisata cenderung menciptakan peluang-peluang baru investasi. Selain investasi pada fasilitas akomodasi, restoran, operator pemandu wisata, fasilitas olah-raga ataupun wisata alternatif, investasi juga terbuka untuk untuk bidang usaha seperti:

  1. Pemasok listrik swasta
  2. Pembangunan perumahan untuk masyarakat
  3. Peternakan/Pertanian sebagai obyek wisata
  4. Pengolahan sampah daur ulang
  5. Konsultasi Green-Hotel/ Tourism

Pemasok listrik swasta (Indpendent Power Producer) diharapkan mengadopsi teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin atau mikro-hidro. Pengembangan teknologi energi terbarukan tersebut, semakin hari semakin baik dan telah menghasilkan daya tangkap energi dan penyimpanan yang lebih optimal, seperti telah dikembangkannya “super battery” dari “focused solar cell”.

Menjawab, aliran listrik yang sering padam di kawasan Toba dewasa ini, memang pemerintah tengah mengupayakan peningkatan kapasitas pasokan listrik yang ada; namun penggunaan sumber energi terbarukan diprediksi mempunyai permintaan tersendiri yang tinggi.

Potensi kebutuhan rumah akibat peningkatan populasi adalah sekitar 6000 unit rumah (layak huni) sampai dengan tahun 2045. Pembangunan rumah-rumah ini diperkirakan membutuhkan lahan sekitar 213,7 hektar. Peluang ini sangat baik bagi perusahaan-perusahaan pengembang yang ada di Medan dan Indonesia.

Peternakan dan pertanian yang dikelola secara “hybrid” tradisional dan modern, selain berpotensi menghasilkan keuntungan yang tinggi juga berpotensi sebagai obyek wisata “study tour” dan “experiencing”. Wisata seperti ini banyak dikembangkan di negara-negara dengan aktivitas pertanian yang dominan.

Teknologi daur ulang sampah di dunia terus berkembang; selain untuk mengatasi polusi, juga untuk memanfaatkan nilai ekonomis dari olahan sampah. Peningkatan jumlah pengunjung wisata sudah pasti meningkatkan jumlah sampah organik maupun non-organik. Investasi yang tepat di bidang ini tentu cukup menjajikan keuntungan.

Dalam kegiatan P3TB, diupayakan agar fasilitas-fasilitas pariwisata mengadopsi prinsip “Green”. Bagaimana cara penerapannya dan memanfaatkannya  bagi kepentingan bisnis, membutuhkan bantuan tenaga-tenaga ahli profesional.

Selain itu, kegiatan investasi dapat dilihat pada dokumen Integrated Tourism Development Program Danau Toba mengenai program rencana aksi sebagai berikut.

  1. Pengadaan kapal cruise yang mengelilingi kawasan danau toba.
  2. Pengadaan mesin pencacah, pengayak, dan press plasik untuk menjadikan bahan baku daur ulang sampah plastik dan kompos.
  3. Peluang pembangunan amenitas pada kawasan pariwisata yang akan segera di revitalisasi, diantaranya Pantai Bebas - Hotel Inna Parapat, “Alun-alun” Parapat – Rumah Pengasingan Bung Karno, Kampung (Nelayan) Tiga Raja, Pelabuhan Ajibata - Long Beach, Terminal Sosor Saba -  Pantai Bebas, Kawasan Kluster Ambarita (Huta Siallagan), Kawasan Kluster Tuk Tuk, Kawasan Kluster Tomok (Huta Sidabutar), Kawasan Poros Gerbang Kota sampai Taman Liberti Malau, Kawasan Poros Taman Liberti Malau sampai Pasar Onan Baru, Kawasan Segmen Area muka air Danau (lake waterfront) Pangururan - Tele, Kawasan Aek Rangat, Kawasan Tano Ponggol, Kawasan Segmen Pasar Balerong dan poros barat-timur Kota Balige, Kawasan Segmen HKBP Balige dan Rumah Sakit Umum Daerah Balige dan poros pusat kota ke selatan, Kawasan Segmen Tugu D.I. Panjaitan dan poros pusat kota ke utara, sampai ke Lapangan Sisingamangaraja XII, Kawasan Segmen Area muka air (waterfront) Balige.
  4. Pengembangan ekowisata di P. Sibandang dan desa ulos di Muara.
  5. Pengembangan peternakan sebagai destinasi pariwisata.
  6. Pengoperasian KA Kualanamu-Araskabu-Tebing Tinggi.
  7. Pembangunan Jalan Kereta Api Pematang Siantar – Parapat.
  8. SID Jalan Kereta Api Pematang Siantar - Merek – Kabanjahe.

No. Title File Category Download