Danau Toba adalah tujuan wisata yang sebagian besar dikunjungi oleh wisatawan lokal namun telah mengalami penurunan daya tarik. Danau Toba adalah tujuan liburan sejak tahun 1970-an, dan keindahan alami dari danau memiliki daya tarik kelas dunia. Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia dan pusat budaya Batak. Terdapat 3 (tiga) wilayah untuk pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba. Pertama, Parapat (Kecamatan Girsang Sirpangan Bolon di Kabupaten Simalungun) yang merupakan gerbang utama ke Pulau Samosir, dengan jumlah hotel berbintang terbanyak dan infrastruktur pariwisata yang paling maju. Kedua, Pulau Samosir yang berlokasi di tengah danau (terutama Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Pangururan di Kabupaten Samosir) dengan beberapa tempat wisata alam dan budaya. Ketiga, Kecamatan Balige (Kabupaten Toba Samosir) di bagian selatan, yang menawarkan beberapa arsitektur Suku Batak yang menarik dan merupakan desa tepi danau terdekat dengan Bandara Udara Silangit.
Delineasi kawasan untuk pengembangan pariwisata di Danau Toba terdiri dari :
Destinasi Wisata Prioritas
|
Kawasan Inti Pariwisata |
||
Deskripsi |
Batas administratif |
Deskripsi |
Batas Administratif |
Danau Toba |
Sesuai Peraturan Presiden No. 81 No 2014 tentang Rencana Tata Ruang Danau Toba dan Kawasan sekitarnya |
Parapat dan sekitarnya |
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Simalungun) |
Pulau Samosir (sebagian) |
Kecamatan Simanindo (Samosir) Kecamatan Pangururan (Samosir) |
||
Balige |
Kecamatan Balige (Toba Samosir) |
||
Tambahan 27 kecamatan untuk program sanitasi dan limbah padat untuk mengatasi polusi air danau dan masalah kebersihan |
Kecamatan Silahisabungan, Merek, Muara, Baktiraja, Lintongnihuta, Paranginan, Pematang Silimahuta, Silimakuta, Purba, Haranggaol Horison, Dolok Pardamean, Pematang Sidamanik, Ajibata, Lumban Julu, Uluan, Porsea, Siantar Narumonda, Sigumpar, Laguboti, Tampahan, Sianjur Mulamula, Harian, Sitiotio, Balige, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi and Ronggur Nihut. |