Lokasi Program Lombok

Kesempatan Berinvestasi

Lombok, seperti halnya lokasi wisata berbentuk pulau, memiliki tiga hal yang selalu menarik wisatawan: Pantai, gunung dan hutan. Ditambah lagi Lombok memiliki masyarakat dengan budaya yang juga menarik. Tanpa dipromosikan, turis-turis lokal dan mancanegara “berupaya” menjejakkan kakinya di pulau Lombok. Masih dapat diingat di tahun 1980-an, turis harus menumpang kapal-kapal ferry dari pelabuhan Padang Bai Bali untuk mencapai pulau Lombok. Kemudian, arus turis dari Bali semakin banyak dari tahun ke tahun; sehingga sering disebut bahwa Lombok dibanjiri wisatawan “tumpahan” dari Bali. Sebenarnya Lombok mempunyai keunikan tersendiri; testimoni para turis membuktikannya; salah satunya menyebut Lombok masih “natural” belum terlalu “crowded” seperti halnya  Bali.

Tetapi, hal yang penting di sini adalah iklim usaha pariwisata di Lombok sedang dalam percepatannya, walau sedikit terhenti sejenak akibat Covid19. Lahan-lahan strategis di Lombok telah banyak dikuasai oleh calon-calon investor, yang sedang menunggu “waktunya” untuk mulai membangun usaha. Namun demikian, para investor lain masih mempunyai banyak pilihan untuk masuk ke Lombok. Pemerintah, lewat BUMN pengelola kawasan Mandalika telah menyiapkan kawasan pariwisata yang telah rapi infrastrukturnya, layaknya suatu kawasan ”real-estate”. Investor tinggal menyesuaikan skala investasinya dengan site-plan yang tersedia di Mandalika; apakah akan membangun hotel besar, hotel menengah, villa-villa, atau amenitas seperti restoran dan tempat-tempat hiburan.

Yang lebih menarik lagi, bagi investor, saat ini pemerintah sedang menggarap Program Pembangunan Pariwisata Terpadu dan Berkelanjuntan (P3TB) di kawasan pulau Lombok secara keseluruhan. Jika Mandalika ada di Lombok Tengah, maka P3TB akan menyentuh Lombok Barat, Utara, Timur dan Kota Mataram. Akan terjadi perbaikan infrastruktur secara besar-besaran dan menyeluruh; dan yang paling penting berorientasi bagi kenyamanan wisatawan. Artinya, investor tidak perlu menunggu lagi, harus segera melakukan aksinya; jangan sampai ketika turis telah mulai berdatangan, investor terlambat meraih keuntungan. Investasi tidak hanya dapat dilakukan di ”Key Tourism Area” (Kawasan Inti Pariwisata) tetapi juga di jalan-jalan yang menghubungi satu destinasi ke destinasi yang lain; yang dikenal sebagai ”Tourism Related Road” (TRR); coba perhatikan jalan-jalan antara destinasi wisata di Bali saat ini, demkian pula yang akan terjadi di Lombok.

Selain itu, kegiatan investasi dapat dilihat pada dokumen Integrated Tourism Development Program Lombok mengenai program rencana aksi sebagai berikut.

  1. Pengembangan ekowisata pada konservasi dan restorasi terumbu karang, burung, mangrove.
  2. Pengembangan Kawasan komersial pada Kawasan tepi pantai.
  3. Pembangunan fasilitas permainan dan olahraga air dan udara.
  4. Pembangunan club house.
  5. Pembangunan hotel resort dan hotel komersial.
  6. Pembangunan mall

 

Ketersedian Lahan untuk Berinvestasi pada Industri Pariwisata di Lombok

Pemerintah Indonesia menyadari betul bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan di dalam pembangunan perekonomian nasional baik sebagai penghasil devisa maupun pendorong bagi pertumbuhan dan berkembangnya sektor-sektor lainnya. Melalui dukungan Bank Dunia, pemerintah mencanangkan Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) untuk 10 (sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, salah satunya adalah Lombok.
Arah pembangunan pariwisata Lombok ke depan dituangkan di dalam dokumen Rencana Induk Destinasi Pariwisata Prioritas (RIDPP) Lombok 2020-2045, yang di antaranya memperlihatkan arah pengembangan (development scenario), yang berimplikasi kepada penyebaran/perkuatan dukungan infrastruktur dan pelayanan dasar serta berbagai komponen pariwisata lainnya seperti; Aksesibiliti (Accessibility), Atraksi Wisata (Attractions), dan Ameniti (Ammenities) dengan tekanannya pada lokasi-lokasi tertentu.
Tentu saja didasarkan atas arah pembangunan sebagaimana dimaksud di atas perlu diwujudkan melalui dukungan berbagai sumber pendanaan termasuk dunia usaha swasta. Disadari juga salah satu kendala masuknya intervensi swasta di dalam pembangunan pariwisata Lombok melalui investasi yang akan dilakukan adalah persoalan ketersediaan lahan yang sesuai dengan peruntukannya.
Pada kesempatan ini, disajikan ketersediaan sejumlah bidang lahan yang tersebar di Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur yang lokasi dan peruntukannya sesuai dengan RIDPP Lombok 2020-2045, seperti untuk pembangunan akomodasi dan atraksi (buatan) pariwisata. Gambaran lahan dimaksud tersaji di bawah ini.


No. Title File Category Download
1 Dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO) GIli Gede - Sekotong Lombok Barat Undang-Undang
2 Peluang Investasi Industri Pariwisata Pulau Lombok Undang-Undang