
Mengenal Lulo, Julukan Kota Kendari Sulawesi Tenggara
KENDARI punya julukan unik yakni Kota Lulo. Kata ini berasal dari dari ‘Mululo’ yang merupakan kosakata dalam bahasa masyarakat Tolaki, suku terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra). Lalu, apa artinya Lulo?
Kendari yang luasnya mencapai 271,8 kilometer persegi merupakan Ibu Kota Sulawesi Tenggara dulu merupakan pusat Kerajaan Laiwoi.
Kendari diresmikan sebagai kotamadya (kini kota) pada 27 September 1995 berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1995.
Kendari berasal dari kata 'Kandai' yaitu alat dari bambu atau kayu yang dipergunakan penduduk teluk Kendari untuk mendorong perahu.
Kata Kandai inilah kemudian diabadikan menjadi kampung Kandai dan pengembangan dari kata Kandai selanjutnya dalam berbagai literature terakhir disebut Kendari.
Perihal Kendari dijuluki Kota Lulo diambil dari bahasa suku Tolaki yaitu 'Molulo'. Lulo merupakan tarian tradisional persahabatan suku Tolaki.
Tarian Lulo sering didipertunjukan ketika ada hajatan penting seperti pernikahan, pesta panen raya, pelantikan raja, dan lainnya.
Lulo ditarikan oleh pria, wanita, remaja, hingga anak-anak. Siapa saja boleh ikut baik kaya maupun miskin. Mereka menari saling berpegang tangan membentuk lingkaran, mengikuti irama tabuhan gong.
Lulo memiliki filosofi sebagai tarian persahabatan untuk mempererat tali persaudaraan tanpa dibatasi usia maupun golongan. Tarian ini menunjukkan bahwa suku Tolaki cinta damai.
Kendari juga terkenal dengan warganya yang memiliki keterampilan membuat kerajinan dari perak.
Dengan teknik filigree dalam proses pembuatannya, kemudian metode ini telah dikembangkan secara turun-temurun dan termasuk jarang ditemui di berbagai sentra kerajinan perak lainnya di Tanah Air.
Sumber: travel.okezone.com